ASAL MULA KATA GAMPONG JAMBO MANYANG
Pada Zaman Kolonial Belanda ada seorang Sultan yang bernam Sultan Ibrahim dia adalah orang yang pertama yang memberi nama Gampong Jambo Manyang Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan ( Aceh ) yang sekarang ini tanahnya kita domisili bersama dengan damai dan sejahtera yang selalu memberi hasil bumi dari pertanian khusus persawahan dan perkebunan yang berlimpah ruah yang di rasakan dari kakek-kakek sampai dengan anak, cucu dan buyut serta cicit sampai saat ini penuh kita rasakan keadilan dan sosial antar warga yang tinggi bakal memupuk persaudaraan satu sama lain saling bahu membahu membangun Gampong dengan menuju kemakmuran yang hakiki diharapkan oleh Pendahulu kita telah duluan menghadap Hilahirabbi sang Khalik.
Sultan Ibrahim yang tidak kita tahu nama istrinya cikal asal usul keturunan kita, siapa nama ibu dan Ayahnya serta dimana keberadaan awal, berapa orang kakek buyut kita kakak beradik, Sultan Ibrahim tidak kita tahu berapa orang jumlah istrinya anak keberapa juga tak dapat dikenali dan berapa orang anaknya, Sultan Ibrahim ini dari kalangan atau keturunan dari mana apakah benar cerita yang pernah kita dengar dari nenek-nenek kita tempo dulu bahwa Sultan Ibrahim keturunan dari salah satu 3 (tiga) orang kakak beradik bersaudara yang Hijjrah ( merantau ) pada Zaman Kolonial Belanja sesudah runtuhnya Kerajaan Sultan Iskandar Muda di Aceh dan Kerajaan Sultan Deli di Medan yaitu ke 3 ( tiga ) kakak beradik tersebut adalah berasal dari Kerajaan Sultan Deli yang ada hubungan keturunan dengan Kerajaan Sultan Aceh melalui Putro Hijo yang bersuami Sultan Daulat Hasanuddin.
Pada Zaman Penjajahan Kolonial Belanja ada 3 (tiga ) orang kakak beradik datang ke Aceh dari Kerajaan Sultan Deli dalam rangka menghindari kejaran kolonial Belanda untuk menyerah, ke 3 (tiga ) orang tersebut pantang menyerah kepada Kafee Belanja maka lari pindah ke Daerah Aceh yang berdomisili tepatnya ke Daerah Gedong Pasee Aceh Utara kemudian dari Gedong Pasee Hijjrah/lari lagi dari Kejaran Kolonial Belanda ke Daerah pantai Barat yaitu Aceh Selatan ( Wilayah Kluet ). Yaitu mempunyai panggilan dengan sebutan
Nama dari ke 3 ( tiga ) orang kakak beradik tersebut adalah :![]() |
sawah jambo manyang |
- PODEKAT
- POTINGKEM
- SULTAN IBRAHIM
- Podekat yang bermukim di seputaran Gunung Singgersang dengan Gelar Singgersang dengan Gampong Paya Dapur dan Lawe Sawah dan sekitarnya.
- Potingkem yang bermukim di kawasan Menggamat dan sekitarnya.
- Sultan Ibrahim yang bermukim di Daerah Gampong Jambo Manyang dan sekitarnya.
Menurut Historys/Cerita Sultan Ibrahim menuju ke Daerah Barat pesisir dan 2 kakaknya menuju ke daerah Timur yaitu wilayah pengunungan, alkisah Sultan Ibrahim sampai disebuah tempat yang Alamnya indah subur makmur, akhirnya Sultan Ibrahim tertarik untuk menetap di tempat itu serta terus membangun sebuah rumah yang sederhana kemudian nikah dengan pendatang dari Kuta Raja dan mempunyai beberapa orang Anak serta cucu, usai mendirikan rumah yang berbentuk tangga yang tinggi utuh menjadi sebuah rumah ( Jambo ) yang sangat tinggi ( Manyang ) tepatnya rumah tersebut sekarang tinggal bekas daratan tanah yang dikelilingi oleh rumpun bambu (Treing Meuduro ) yang masih sampai sekarang dengan sebutan sekarang LAM KUTA tepat dibelakang rumah Alm. T. Idris, yang tak terurus lagi oleh cucu dan cicit pada Zaman sekarang ini yang terlupakan, dengan kisah mengapa Sultan Ibrahim membuat tempat tinggal rumahnya yang Manyang ( tinggi ) karena salah satu adalah untuk menghindari dari binatang buas serta menorpong/melihat dengan jelas dari kejaran tentara Kononial Belanda, di antara sekian orang Anaknya ada salah satu cucunya bernama Teuku Mahmudin, Teuku Mahmudin ini anak keberapa juga tidak diketahui, T. Mahmudin inilah yang menjadi cikal bakal/asal usul dari keturunan kita sekarang ini, menurut cerita Sultan Ibrahim bisa membuat Senjata khusus untuk menyerang Kafee Belanda yang anehnya membuat Mesiu ( peluru ) dari tekanan kotoran kambing dan Kerbau begitulah kecerdasan Sultan Ibrahim Menciptakan Senjata. Akhir kalam dapat juga Sultan Ibrahim ditangkap oleh Kafee Belanja dibawa ke Daerah Jawa untuk membantu buat senjata ( bedil ) kemudian tidak diberitahukan Daerah Jawa mana di buang Sang Sultan tersebut.
Jika Kita Berkunjung ke Gampong Jambo Manyang mana kala kita tidak dikenal oleh warga, maka kita perkenalkan diri dengan menyebut saya dari keturunan Rumoh Jambo Manyang. Saya ini adalah isi dari keturunan Rumoh Manyang kemudian terus dengan menyebut nama Ayah atau Ibu asal kita sekarang dan dapat dipastikan akan menyambut atas kedatangan kita dengan baik, maka akhir kalam penulis serta kita tidak terlalu Urgensi bagi kita, Hanya yang perlu bahwa telah kita ketahui adalah asal mula sebutan Gampong Jambo Manyang Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan ( Aceh ) serta cikal bakal asal usul keturunan dari keluarga kita.